
AKIDAH MU'ATHTHILAH SECARA GLOBAL
❐ Pemateri: Ust. Dr. Firanda Andirija
❐ Tempat: Masjid Al-Wildan
❐ Waktu: Selasa, 22 Jumadilakhirah 1446 H / 24 Desember 2024 M, 08.00-09.30
Pengantar Sifat Allah Menurut Ahlus-Sunnah
Sifat Allah terbagi menjadi dua:
- Dzatiyyah: Sifat yang tidak terpisah dari Dzat Allah.
- Selalu ada.
- Tidak terkait dengan kehendak Allah.
- Fi'liyyah/Ikhtiyariyyah: Sifat berupa perbuatan Allah.
- Bergantung pada kehendak Allah.
Dalil A'radh (Logika)
Makhluk (alam semesta) terdiri dari:
- Jauhar: Materi yang pasti ditempati oleh A'radh.
- A'radh: Sifat yang pasti melekat pada jism/jauhar.
Kesimpulan:
Semua yang menerima A'radh berarti jism/jauhar, yang artinya makhluk karena mengalami huduts (perubahan).
Agar Allah tidak termasuk makhluk, maka Allah harus tidak menerima A'radh.
Perselisihan Para Mu'aththilah tentang A'radh
-
Pendapat Pertama:
Seluruh sifat, baik Dzatiyyah maupun Fi'liyyah, adalah A'radh sehingga semuanya harus ditolak.- Pendapat ini dianut oleh Jahmiyyah dan Mu'tazilah.
- Mereka menolak sifat Dzatiyyah seperti ilmu, iradah, hayat, qudrah, karena sifat-sifat tersebut tidak bisa berdiri sendiri.
-
Pendapat Kedua:
Sifat Dzatiyyah tidak dianggap A'radh karena bersifat statis (tetap), seperti tangan, wajah, ilmu, dan iradah.- Namun, sifat Fi'liyyah dianggap A'radh sehingga ditolak.
- Pendapat ini dianut oleh Kulabiyyah dan Asy'ariyah Mutaqaddimin.
-
Pendapat Ketiga:
Menetapkan hanya 7 sifat, yaitu: ilmu, iradah, qudrah, hayat, sama’, bashar, kalam (dan terkadang idrak sebagai tambahan).- Pendapat ini dianut oleh Asy'ariyah Muta'akhkhirin (seperti Ar-Razi) dan Maturidiyyah.
Akidah Jahmiyyah
- Menolak seluruh sifat Allah.
- Menolak seluruh nama Allah kecuali "Al-Qadiir".
- Alasannya: Menetapkan sifat dianggap melazimkan tasybih (penyerupaan dengan makhluk) dan tajsim (penjisman).
Catatan:
- Jahmiyyah dikenal sebagai Jabriyyah, karena menolak adanya kemampuan (qudrah) pada hamba, sehingga manusia dianggap seperti bulu yang diterbangkan angin.
Akidah Mu'tazilah
-
Latar Belakang:
- Berasal dari perdebatan dengan Hasan Al-Bashri tentang Asma' wal Ahkam (status iman, fasiq, kafir).
- Mengumpulkan berbagai bidah, sehingga sebagian ulama menyebut mereka sebagai cabang dari Jahmiyyah.
- Mu'tazilah modern adalah Ibadhiyyah yang terdapat di Oman.
-
Keyakinan Utama:
- Menetapkan nama Allah tanpa maknanya (contoh: Ar-Rahiim tanpa sifat rahmat).
- Menolak seluruh sifat Allah berdasarkan tiga syubhat:
- Syubhat A'radh/Tajsim: Ilmu membutuhkan jism.
- Syubhat Tarkib: Allah tersusun dari dzat dan sifat.
- Syubhat Ta'addudil Qudama': Jika sifat-sifat Allah qadim, berarti ada banyak yang qadim, sehingga dianggap syirik.
-
Cara Menyikapi Sifat Allah:
- Cara Pertama: Menakwil sifat menjadi makhluk, sehingga terpisah dari Allah. Contoh: Sifat kalam ditafsirkan sebagai makhluk.
- Cara Kedua: Menafikan sifat dengan menyamakan sifat sebagai dzat Allah:
- Allah berilmu dengan dzat-Nya.
- Allah berkuasa dengan dzat-Nya.
Bantahan: Jika hasilnya sama, mengapa tidak menetapkan sifat sebagaimana adanya?
Cabang Pemikiran Mu'tazilah
- Ahlut Ta’thil Kulli: Menolak seluruh sifat (Jahmiyyah, Mu’tazilah).
- Ahlut Ta’thil Juzi: Menolak sebagian sifat (Kulabiyyah, Asy'ariyah Mutaqaddimin).
Tiga Konsep Akidah yang Salah
- Kashbul Asy'ariyyah (teori usaha).
- Ahwal Abu Hasyim (teori kondisi).
- Thafrah An-Nidham (teori lompatan).