diposkan pada : 26-12-2024 00:05:35

ALUR PENDALILAN DALAM AKIDAH ASYA'IRAH

Pemateri: Ust. Dr. Firanda Andirja
Tempat: Masjid Al-Wildan
**Rabu, 23 Jumadilakhirah 1446 H / 25 Desember 2024 M, 10.19


Masalah Pertama: Menetapkan Adanya Sang Pencipta

  1. Keimanan Tidak Boleh Taklid:

    • Asy’irah berpendapat bahwa keimanan seorang muqallid (orang yang mengikuti tanpa dalil) tidak sah menurut sebagian mereka.
    • Kewajiban pertama bagi seorang mukallaf adalah an-Nazhr (bernalar).
  2. Penalaran Dalil A’radh:

    • Dalil A’radh digunakan untuk membuktikan adanya Sang Pencipta.
    • Setelah keberadaan Sang Pencipta terbukti, barulah sifat-sifat-Nya ditetapkan.
  3. Sifat-Sifat Tuhan yang Ditetapkan Secara Akal:

    • Ilmu

    • Qudrah

    • Iradah

    • Hayat

    • Sifat Hayat membutuhkan 3 sifat tambahan untuk kesempurnaan:

      • Sama’
      • Bashar
      • Kalam
    • Catatan: Ketiga sifat tambahan ini (Sama’, Bashar, Kalam) secara hakikat bukan syarat Tuhan menurut akal, tetapi dimasukkan sebagai konsekuensi logis.

  4. Kalam sebagai Patokan As-Sam’iyyat:

    • Sifat Kalam dijadikan dasar untuk memahami perkara sam’iyyat (hal-hal yang hanya diketahui melalui dalil wahyu).

Dampak Negatif dari Dalil A’radh:

  1. Menafikan Sifat Fi’liyyah:

    • Karena sifat Fi’liyyah dianggap sebagai A’radh yang membutuhkan tempat untuk menempel.
  2. Menetapkan Jauhar Fard:

    • Konsep Jauhar Fard (atom indivisibel) menafikan adanya sebab (kausalitas) dalam sifat Allah.
  3. Mendahulukan Akal di atas Naql:

    • Dalil rasional sering didahulukan dibandingkan teks wahyu.

Masalah Kedua: Menetapkan Nubuwwah

  1. Penetapan Nubuwwah Bergantung pada Penetapan Adanya Pencipta:

    • Penetapan adanya utusan (nabi dan rasul) hanya bisa dilakukan setelah keberadaan Yang Mengutus (Sang Pencipta) ditetapkan.
  2. Prinsip Cabang dan Asas:

    • Menetapkan nubuwwah merupakan cabang dari menetapkan keberadaan Tuhan.

Home