diposkan pada : 25-12-2024 23:55:02

Catatan Sesi Ke-7

Pemateri: Ustadz Dr. Firanda Andirja


Konsep Aql Fa’aal

  • Aql Fa’aal dalam filsafat dikaitkan dengan Jibril (Plotinus dan filsuf lainnya).

Pembagian Sifat Allah

  1. Sifat Ashliyyah:
    • Sifat yang melekat pada Allah dan tidak bergantung pada kehendak-Nya.
  2. Sifat Ikhtiyariyyah:
    • Sifat yang berhubungan dengan perbuatan Allah sesuai kehendak-Nya.

Logika Dalil A’rodh

Maujud Alam Semesta terdiri dari:

  1. Jauhar: Substansi yang pasti ditempati oleh A’rodh.
  2. A’rodh: Atribut yang pasti menempati Jism/Jauhar.

Kesimpulan:

  • Segala sesuatu yang menerima A’rodh berarti Jism atau Jauhar.
  • Jism adalah makhluk karena mengalami huduts (perubahan atau penciptaan).
  • Supaya Allah bersifat Mukhalafatuhu lil hawadits (berbeda dari makhluk), maka Allah tidak boleh menerima A’rodh.

Perbedaan Pendapat tentang Sifat-Sifat Allah

  1. Jahmiyyah & Mu’tazilah:

    • Menolak seluruh sifat (baik Dzatiyyah maupun Fi’liyyah).
    • Alasannya: Semua sifat dianggap A’rodh yang tidak bisa berdiri sendiri.
  2. Kullabiyyah & Asy’ariyah Mutaqaddimun:

    • Menetapkan sifat Dzatiyyah (karena statis), seperti wajah, tangan, dll.
    • Menolak sifat Fi’liyyah karena dianggap A’rodh.
  3. Asy’ariyah Muta’akhirun & Maturidiyyah:

    • Menetapkan hanya 7 atau 8 sifat, yaitu:
      Ilmu, Iradah, Qudrah, Hayat, Kalam, Sam’, Bashar, (dan Idrak tambahan).

Al-Mu’aththilah (Ahli Ta’thil)

  1. Ta’thil Kulliyah:

    • Menolak seluruh sifat Allah.
    • Contoh: Jahmiyyah dan Mu’tazilah.
  2. Ta’thil Juz’iyyah:

    • Menolak sebagian sifat Allah, seperti sifat Fi’liyyah.
    • Contoh: Kullabiyyah dan Asy’ariyah Mutaqaddimun.

Prinsip Kullabiyyah dan Asy’ariyah Mutaqaddimun:

  • Semua sifat statis diterima karena dianggap bukan A’rodh.

Prinsip Asy’ariyah Muta’akhirun & Maturidiyyah:

  • Menolak semua sifat kecuali 7 atau 8 sifat karena hanya itu yang dapat ditunjukkan oleh akal.

Aqidah Jahmiyyah

Pendiri: Jahm bin Shafwan.

Pokok Pemikiran:

  1. Menolak seluruh sifat Allah.
    • Alasannya: Menetapkan sifat dianggap melazimkan tasybih atau tajsim.
    • Dasar argumen: Syubhat al-A’rodh.
  2. Menolak seluruh nama Allah kecuali Al-Qadir.
    • Alasannya: Jahmiyyah menganut paham Jabariyyah.
    • Jabariyyah meyakini bahwa manusia tidak memiliki kehendak atau kemampuan (qudrah) sama sekali, seperti bulu yang ditiup angin.

Aqidah Mu’tazilah

Pendiri: Washil bin Atha’.

Pokok Pemikiran:

  1. Menetapkan seluruh nama Allah, tetapi tanpa kandungan makna.
    • Contoh: Ar-Rahim tidak mengandung sifat rahmat (al-asma’ al-mujarradah ‘an al-ma’ani).
  2. Menolak seluruh sifat Allah.

Syubhat Mu’tazilah:

  1. Ta’addud al-Qudama’ (Berbilangnya yang qadim):
    • Jika sifat Allah qadim, maka yang qadim menjadi banyak. Hal ini dianggap syirik.
  2. Tarkib (Komposisi):
    • Jika Allah memiliki sifat, berarti Allah tersusun dari bagian-bagian (jism).
  3. A’rodh (Tajsim):
    • Sifat dianggap seperti A’rodh yang memerlukan jism untuk menempel.

Cara Mereka Menyikapi Sifat Allah:

  1. Ditakwil sebagai makhluk:
    • Contoh: Kalamullah ditakwil menjadi makhluk, seperti Naqatullah atau Baitullah.
  2. Disamakan dengan Dzat:
    • Mu’tazilah berkata: Allah mengetahui dengan Dzat-Nya (tidak ada sifat ilmu).
      • الله عالم بذاته
      • الله قادر بقدرته هي ذاته

Bantahan Terhadap Mu’tazilah:

  • Jika hasilnya sama (menetapkan sifat ilmu), mengapa harus berbeda dalam penafsiran?

Home