
Catatan Sesi Ke-7
Pemateri: Ustadz Dr. Firanda Andirja
Konsep Aql Fa’aal
- Aql Fa’aal dalam filsafat dikaitkan dengan Jibril (Plotinus dan filsuf lainnya).
Pembagian Sifat Allah
- Sifat Ashliyyah:
- Sifat yang melekat pada Allah dan tidak bergantung pada kehendak-Nya.
- Sifat Ikhtiyariyyah:
- Sifat yang berhubungan dengan perbuatan Allah sesuai kehendak-Nya.
Logika Dalil A’rodh
Maujud Alam Semesta terdiri dari:
- Jauhar: Substansi yang pasti ditempati oleh A’rodh.
- A’rodh: Atribut yang pasti menempati Jism/Jauhar.
Kesimpulan:
- Segala sesuatu yang menerima A’rodh berarti Jism atau Jauhar.
- Jism adalah makhluk karena mengalami huduts (perubahan atau penciptaan).
- Supaya Allah bersifat Mukhalafatuhu lil hawadits (berbeda dari makhluk), maka Allah tidak boleh menerima A’rodh.
Perbedaan Pendapat tentang Sifat-Sifat Allah
-
Jahmiyyah & Mu’tazilah:
- Menolak seluruh sifat (baik Dzatiyyah maupun Fi’liyyah).
- Alasannya: Semua sifat dianggap A’rodh yang tidak bisa berdiri sendiri.
-
Kullabiyyah & Asy’ariyah Mutaqaddimun:
- Menetapkan sifat Dzatiyyah (karena statis), seperti wajah, tangan, dll.
- Menolak sifat Fi’liyyah karena dianggap A’rodh.
-
Asy’ariyah Muta’akhirun & Maturidiyyah:
- Menetapkan hanya 7 atau 8 sifat, yaitu:
Ilmu, Iradah, Qudrah, Hayat, Kalam, Sam’, Bashar, (dan Idrak tambahan).
- Menetapkan hanya 7 atau 8 sifat, yaitu:
Al-Mu’aththilah (Ahli Ta’thil)
-
Ta’thil Kulliyah:
- Menolak seluruh sifat Allah.
- Contoh: Jahmiyyah dan Mu’tazilah.
-
Ta’thil Juz’iyyah:
- Menolak sebagian sifat Allah, seperti sifat Fi’liyyah.
- Contoh: Kullabiyyah dan Asy’ariyah Mutaqaddimun.
Prinsip Kullabiyyah dan Asy’ariyah Mutaqaddimun:
- Semua sifat statis diterima karena dianggap bukan A’rodh.
Prinsip Asy’ariyah Muta’akhirun & Maturidiyyah:
- Menolak semua sifat kecuali 7 atau 8 sifat karena hanya itu yang dapat ditunjukkan oleh akal.
Aqidah Jahmiyyah
Pendiri: Jahm bin Shafwan.
Pokok Pemikiran:
- Menolak seluruh sifat Allah.
- Alasannya: Menetapkan sifat dianggap melazimkan tasybih atau tajsim.
- Dasar argumen: Syubhat al-A’rodh.
- Menolak seluruh nama Allah kecuali Al-Qadir.
- Alasannya: Jahmiyyah menganut paham Jabariyyah.
- Jabariyyah meyakini bahwa manusia tidak memiliki kehendak atau kemampuan (qudrah) sama sekali, seperti bulu yang ditiup angin.
Aqidah Mu’tazilah
Pendiri: Washil bin Atha’.
Pokok Pemikiran:
- Menetapkan seluruh nama Allah, tetapi tanpa kandungan makna.
- Contoh: Ar-Rahim tidak mengandung sifat rahmat (al-asma’ al-mujarradah ‘an al-ma’ani).
- Menolak seluruh sifat Allah.
Syubhat Mu’tazilah:
- Ta’addud al-Qudama’ (Berbilangnya yang qadim):
- Jika sifat Allah qadim, maka yang qadim menjadi banyak. Hal ini dianggap syirik.
- Tarkib (Komposisi):
- Jika Allah memiliki sifat, berarti Allah tersusun dari bagian-bagian (jism).
- A’rodh (Tajsim):
- Sifat dianggap seperti A’rodh yang memerlukan jism untuk menempel.
Cara Mereka Menyikapi Sifat Allah:
- Ditakwil sebagai makhluk:
- Contoh: Kalamullah ditakwil menjadi makhluk, seperti Naqatullah atau Baitullah.
- Disamakan dengan Dzat:
- Mu’tazilah berkata: Allah mengetahui dengan Dzat-Nya (tidak ada sifat ilmu).
- الله عالم بذاته
- الله قادر بقدرته هي ذاته
- Mu’tazilah berkata: Allah mengetahui dengan Dzat-Nya (tidak ada sifat ilmu).
Bantahan Terhadap Mu’tazilah:
- Jika hasilnya sama (menetapkan sifat ilmu), mengapa harus berbeda dalam penafsiran?